1. Pastikan CD Installer Windows Anda Original
Banyaknya sweaping aparat di tempat-tempat publik adalah langkah untuk menekan pembajakan software. Jika Anda ketahuan memakai sistem operasi dan software bajakan tentu akan terkena dampak razia ini. Agar lebih aman pakailah CD original atau pakailah OS Open Source seperti Linux.
2. Sebelum Instal Ulang catat serial number CD Installer OS Anda
Serial number adalah hal yang penting, apa jadinya jika Anda telah melakukan proses instal ulang ternyata di tengah-tengah proses harus terhenti karena serial numbernya lupa atau tidak ada. Ibarat nasi setengah matang, di makan tidak enak di buang pun mubazir. Jadi pastikan serial number CD Installer Anda telah Anda catat.
3. Backup terlebih dahulu data-data penting dari drive C:
Data-data yang tersimpan di folder My Documents secara default berada di drive C, jika Anda tidak melakukan backup terhadap file-file dalam folder ini bersiaplah kehilangan data-data penting yang tersimpan didalamnya.
4. Siapkanlah Driver yang sesuai dengan spesifikasi komputer Anda
Driver hardware yang tidak plug and play dengan driver bawaan OS tentu akan menjadi masalah setelah proses instalasi OS selesai. Jika OS tidak bisa mengenali perangkat suara pada sound card atau chipset sound, misalnya, dapat dipastikan komputer Anda akan membisu saat digunakan memutar musik atau film. Jadi siapkanlah driver sesuai dengan spesifikasi komputer Anda
5. Siapkanlah master program dan software yang dibutuhkan komputer
Program-program yang ada di komputer saat dilakukan instal ulang akan hilang tanpa jejak. Oleh karena itu siapkanlah CD-CD program yang akan Anda gunakan untuk instalasi setelah OS terinstal ulang di komputer seperti CD Microsoft Office, Multimedia, Utility, Design dan sebagainya.
6. Ikuti langkah-langkah instalasi yang benar
Ikutilah langkah instalasi operating sistem.
Banyaknya sweaping aparat di tempat-tempat publik adalah langkah untuk menekan pembajakan software. Jika Anda ketahuan memakai sistem operasi dan software bajakan tentu akan terkena dampak razia ini. Agar lebih aman pakailah CD original atau pakailah OS Open Source seperti Linux.
2. Sebelum Instal Ulang catat serial number CD Installer OS Anda
Serial number adalah hal yang penting, apa jadinya jika Anda telah melakukan proses instal ulang ternyata di tengah-tengah proses harus terhenti karena serial numbernya lupa atau tidak ada. Ibarat nasi setengah matang, di makan tidak enak di buang pun mubazir. Jadi pastikan serial number CD Installer Anda telah Anda catat.
3. Backup terlebih dahulu data-data penting dari drive C:
Data-data yang tersimpan di folder My Documents secara default berada di drive C, jika Anda tidak melakukan backup terhadap file-file dalam folder ini bersiaplah kehilangan data-data penting yang tersimpan didalamnya.
4. Siapkanlah Driver yang sesuai dengan spesifikasi komputer Anda
Driver hardware yang tidak plug and play dengan driver bawaan OS tentu akan menjadi masalah setelah proses instalasi OS selesai. Jika OS tidak bisa mengenali perangkat suara pada sound card atau chipset sound, misalnya, dapat dipastikan komputer Anda akan membisu saat digunakan memutar musik atau film. Jadi siapkanlah driver sesuai dengan spesifikasi komputer Anda
5. Siapkanlah master program dan software yang dibutuhkan komputer
Program-program yang ada di komputer saat dilakukan instal ulang akan hilang tanpa jejak. Oleh karena itu siapkanlah CD-CD program yang akan Anda gunakan untuk instalasi setelah OS terinstal ulang di komputer seperti CD Microsoft Office, Multimedia, Utility, Design dan sebagainya.
6. Ikuti langkah-langkah instalasi yang benar
Ikutilah langkah instalasi operating sistem.